Kamis, 21 Juni 2018

Ribet nikah di Binjai ? BINJAI punya prosedur menikah yang berbeda ? Pertama di INDONESIA


oleh : Nesya A. Simamora

        Judul diatas sebuah pertanyaan atau pernyataan dari kamu ga sih ? mungkin bakal penasaran kenapa aku kasih judul ini ditulisanku kali ini. Okey, baiklah akan aku curhatkan segala isi perasaanku. Btw guys, aku baru aja melangsungkan pernikahan tanggal 10 April 2018 lalu, di kota kelahiranku Binjai tercintaaahhh….
     Alhamdulillah segalanya lancar setelah beberapa ketakutan-ketakutan yang menurut orang lain “wajar” untuk dialami calon pengantin dan apalagi aku gak stay di Binjai. Saat itu dan sekarang aku tinggal di Lampung untuk menyelesaikan amanah suci, Eaak !! kebetulan aku mengikuti salah satu program prioritas nasional dari kementerian kesehatan setelah sebelumnya aku ditugaskan di Papua selama 2 tahun dan aku melanjutkan penugasan yang kali ini ditempatkan di Lampung, juga akan tinggal disini 2 tahun kedepan. Beside, calon suamiku yang sekarang udah jadi suami ( #yihaaa…) juga tinggal di Jakarta, sehingga segala urusan pernikahan ini aku sangat mengandalkan keluarga tercinta di Binjai. Baik dari segala dokumen persyaratan nikahku hingga segala pernak-pernik pernikahanku mulai dari yang terkecil hingga yang ribet-ribetnya.

             Nah, karena jarakku yang jauh, menjadi salah satu kendala yang cukup berarti menurutku. Aku awalnya berfikir untuk mendaftar pernikahan di KUA Binjai, hanya akan berhubungan dengan dokumen persyaratan pernikahan yang aku gak akan jelaskan apa aja dokumennya ditulisan ini ya guys, bisa browsing kan ? hehe

       Dokumen persyaratan telah aku dan calon suamiku lengkapi pada saat itu. Memang agak mepet sih, dari jarak pendaftaran ke KUA ke hari-H pernikahan hanya tinggal tersisa 2 minggu lagi. Tiba-tiba aku di telfon untuk diminta segera standby di Binjai. Karena berhubung pekerjaan yang ada di Lampung ini tak bisa aku tinggalkan, aku mulai bingung.  Ternyata di Binjai, peserta calon pengantin harus mengikuti bimbingan wajib serta beberapa persyaratan lainnya yang mewajibkan calon pengantin yang bersangkutan harus mengikutinya dan tidak bisa didispensasi.
What ???? aku baru dengar yang beginian, Setelah menjelaskan ke pimpinan, awalnya memang pimpinan sempat bingung dan bertanya kenapa buru-buru dan terlalu cepat untuk mengambil cuti? Setelah aku jelaskan blab bla bla. Akhirnya aku bisa pulang ke Binjai lebih cepat.
  
         Okey, introduction-nya udah cukup kali ya, nah sekarang masuk ke inti. Ternyata Walikota Binjai, bapak HM Idaham telah mengeluarkan peraturan yang mengatur mengenai pernikahan di kota Binjai itu sendiri. Nah, dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, warga Binjai yang akan melangsungkan pernikahan harus melewati beberapa tahapan diantaranya test urine, suntik TT (Tetanus toxoid) dan bimbingan konseling langsung dari psikolog. Untuk mengakomodir kegiatan ini, maka pemerintah kota Binjai membuka Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyan Gatra). Yang melatarbelakangi program ini adalah keprihatinan atas semakin meningkatnya jumlah perceraian disebabkan masalah ekonomi dan penyalahgunaan narkoba. Juga dengan adanya Pusyan Gatra ini, diharapkan dapat menekan angka pengguna narkoba yang ada di Kota Binjai.

         Lantas, gimana dong kalau ada yang ternyata ketahuan mengkonsumsi narkoba ?
Nah, kepala BNNK Binjai, AKBP Safwan Khayat mengatakan, bagi pasanagn calon pengantin yang ternyata dijumpai positif mengkonsumsi narkoba akan dilakukan penilaian (Asessment) terlebih dahulu dan akan diinformasikan ke keluarga yang bersangkutan. Apakah akan menerima calon pasangannya yang terjangkit narkoba, dengan cara menikah terlebih dahulu lalu dilakukan rehabilitasi atau PUTUSSSSSSSSS….. huhuhu (Lo gue End) !!! Hal ini diserahkan ke keluarga.

    Dan juga proses rehabilitasi akan dilakukan tergantung sejauh mana yang bersangkutan mengkonsumsi narkoba, jika yang bersangkutan adalah golongan pemakai ringan, akan dilakukan rehabilitasi jalan. Sedangkan untuk pemakai berat, maka akan dilakukan rehabilitasi inap, begitu menurut bapak Safwan Khayat.

         Dan ternyata guyss, fyi, Program Pusyan Gatra ini adalah Pertama di Indonesia. Binjai memiliki prosedur menikah yang ketat dan mudah-mudah dapat menekan jumlah para pengguna Narkoba. Semoga dapat menginspirasi wilayah-wilayah lain di Indonesia.

        Jadi kesimpulannya, dibalik kerempongan yang aku alami akibat jarak yang jauh, ada misi yang hebat…. #Ahaha. Untuk Binjai yang bersih dari NARKOBA, patuhilah dan ikutilah prosedur yang ada. Dan bagi anak muda Binjai, NARKOBA bisa menghancurkan SEGALANYA !! Menghancurkan diri sendiri, menghancurkan kehormatan keluarga dan menghancurkan CINTA !!! Makanya !! Jauhi Narkoba, dekati Sang Pencipta !!!

Hidup Binjai !!! Bangga Jadi ANAK MUDA BINJAI !! BINJAI CERDAS !!

AKU MENURUT TES INI. TEST 16 PERSONALITIES MBTI




AKU MENURUT TES INI.


Setiap hal yang Anda lakukan benar sekarang bergerak perlahan dan memengaruhi semua orang. Postur Anda dapat menerangi hati Anda atau menularkan kecemasan. Napas Anda dapat memancarkan cinta atau mengeruhkan ruangan dalam kegundahan. Lirikan Anda dapat melahirkan kesenangan. Kata-kata Anda dapat menginspirasikan kebebasan. Setiap tindakan Anda dapat membuka hati dan pikiran.

Protagonis pemimpin yang dilahirkan alam, penuh gariah dan karisma. Mencapai sekitar dua persen dari populasi, kepribadian ini seringkali menjadi politis, pelatih dan guru kita, mendukung dan menginspirasi orang lain untuk berprestasi dan melakukan kebaikan di dunia ini. Dengan rasa percaya diri alami yang melahirkan pengaruh, Protagonis sangat bangga dan senang memandu orang lain untuk bekerja sama guna memperbaiki mereka dan masyarakat mereka.
SANGAT PERCAYA PADA ORANG
Orang tertarik ke dalam kepribadian yang kuat, dan Protagonis memancarkan keaslian, kepedulian dan mementingkan orang lain, tidak takut berdiri dan berbicara ketika mereka meresa ada hal yang perlu disampaikan. Mereka merasa alami dan mudah berkomunikasi dengan orang lain, khususnya secara langsung, dan sifatnya yang berwawasan membantu orang dengan tipe kepribadian Protagonis untuk mencapai setiap pikiran, baik melalui fakta dan logika maupun emosi mentah. Protagonis dengan mudah dapat melihat motivasi orang dan kejadian yang terlihat tidak berhubungan, dan mampu menyatukan ide ini serta mengomunikasikannya sebagai tujuan umum dengan kepandaian berbicara yang selalu memukau.
Ketertarikan Protagonis terhadap orang lain adalah murni, hampir berlebihan – ketika orang dengan tipe kepribadian ini memercayai seseorang, mereka dapat menjadi terlalu terlibat dalam masalah orang lain, terlalu percaya kepada mereka. Untungnya, kepercayaan ini cenderung menjadi ramalan nyata, karena sifat mementingkan orang lain dan keaslian Protagonis menginspirasi orang yang mereka pedulikan untuk menjadi lebih baik. Namun jika kepribadian ini tidak berhati-hati, mereka dapat memiliki optimisme berlebihan, yang terkadang mendorong orang lebih jauh daripada yang dikehendaki orang tersebut.
Protagonis juga rentan terhadap jebakan orang lain: mereka memiliki kapasitas besar untuk merefleksikan dan menganalisis perasaan mereka sendiri, tetapi jika mereka terlalu tenggelam dalam keadaan orang lain, mereka dapat membentuk hipokondria emosional, melihat masalah orang dalam diri mereka, mencoba memperbaiki sesuatu dalam diri mereka padahal tidak ada yang salah. Jika kepribadian ini mencapai titik di mana mereka tertahan oleh batasan yang dialami orang lain, itu dapat menghambat kemampuan Protagonis untuk melihat dilema dan memberi bantuan sama sekali. Jika ini terjadi, penting bagi Protagonis untuk menahan diri dan menggunakan refleksi diri tersebut untuk membedakan antara hal yang mereka benar-benar rasakan, dan hal yang merupakan masalah terpisah yang harus dibicarakan dari perspektif lain.
...PERJUANGAN TIDAK BOLEH MENGHALANGI KITA DARI DUKUNGAN ATAS TINDAKAN YANG KITA PERCAYAI ADIL
Protagonis adalah orang yang memiliki kepedulian asli, yang membuktikan apa yang dikatakan dan melaksanakan apa yang harus dilaksanakan, dan tidak ada yang membuat mereka lebih bahagia daripada memimpin pasukan, menyatukan, dan memotivasi mereka dengan antusiasme yang menular.
Orang dengan tipe kepribadian Protagonis altruis yang sangat bersemangat, bahkan terkadang berlebihan, dan mereka tidak mungkin takut menghadapi risiko saat berdiri untuk orang dan ide yang mereka percayai. Tidak mengherankan jika banyak Protagonis terkenal adalah politikus berpengaruh dan pemimpin budaya – tipe kepribadian ingin memimpin menuju masa depan yang lebih cerah, baik dengan memimpin negara menuju kesejahteraan, atau memimpin tim softball anak-anak untuk meraih kemenangan dengan susah payah.


Kamis, 25 Januari 2018

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL (HGN) PUSKESMAS SENDANG AGUNG




doc.nesya


Kamis, 25 Januari 2018 Puskesmas Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke 58 dengan tema bersama membangun gizi menuju bangsa sehat dan berprestasi. Tema besar yang digunakan ini merupakan tema pada HGN tahun lalu dengan sub tema cegah stunting. Pemilihan tema ini berkaitan dengan kemandirian keluarga dalam 100 hari pertama kehidupan (HPK) untuk pencegahan stunting yang masih menjadi fokus utama.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kejadian ini bias terjadi jika bayi sejak dalam kandungan dan pada masa awal kelahiran mengalami kekurangan gizi.
Pada peringatan hari gizi nasional ini, puskesmas sendang agung membuat beberapa rangkaian kegiatan : penyuluhan tentang cegah stunting kepada seluruh wali murid, senam sehat, sarapan bersama dan pemeriksaan kesehatan untuk murid-murid. Kegiatan ini diikuti sekitar 400 murid dari 5 sekolah dasar dan TK serta berkisar 100 orang wali murid.







Dalam sambutan singkatnya, kepala puskesmas sendang agung bapak Ilmu Jadid,S.Kep menerangkan bahwa sudah seharusnya kita membiasakan diri dengan pola hidup yang sehat. Salah satunya dengan pola makan 3B (bergizi, berimbang, dan beragam. Beliau sangat menghimbau kepada wali murid yang hadir untuk fokus memperhatikan gizi anak yang berimbang karena stunting adalah masalah yang harus kita selesaikan bersama.

Penyuluhan tentang stunting diisi oleh dr.Uswatun Hasanah dan bidan purwati. Didalam penyuluhan dr.Uswatun Hasanah dapat disimpulkan bahwa untuk mencegah gizi buruk dan stunting , perlunya kita memberikan asupan nustrisi yang baik pada ibu hamil dan menyusui, memberikan asupan gizi yang baik pada anak serta ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan serta pola hidup bersih sehat. Penyuluhan berjalan dengan sangat baik ditandai dengan seluruh wali murid sangat antusias mengikuti paparan penyuluhan dan aktif bertanya. Hal ini membuktikan bahwa informasi kesehatan sangat diperlukan oleh masyarakat sehingga puskesmas sendang agung berupaya penuh untuk dapat memberikan informasi kesehatan selama pelayanan didalam maupun diluar gedung.

Adapun Nesya Ardella SImamora selaku analis kesehatan puskesmas sendang agung juga merupakan tenaga penugasan khusus individu nusantara sehat menambahkan bahwa langkah pencegahan dan penanganan stunting ini tentu tidak dapat diselesaikan oleh pihak puskesmas sendang agung sendiri, perlu adanya sinergisitas antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi penuh atas pembangunan kesehatan khususnya di kecamatan sendang agung, mengingat permasalahan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak kesehatan saja. Dan Nesya berharap agar peringatan hari gizi nasional ini bukanlah sebagai ceremony rutin semata. Melainkan harus ada yang kita refleksikan agar masalah kesehatan dapat kita perbaiki bersama.


#nesya


Selasa, 26 Desember 2017

Nusantara Sehat Boven Digoel Puskesmas Kombut, PAPUA

Puskesmas Keliling Kami

Diawal kakiku bertapak di tanah adat Papua, langit terasa dekat sekali diatas kepalaku kala kutengadahkan wajahku ke atas. Suara binatang bersahut-sahutan, menggema seisi hutan. Awalnya aku takut, namun sudah satu tahun menghirup aroma hutan Papua dan menyatu dengan kehidupan disini, tak ada lagi rasa takutku. Malah mungkin nanti menjadi rindu yang teramat akan hening dan bersahajanya tempat tinggalku disini.
Jika siang, tak akan ada ramainya kampung ini. Sepi. Hanya kadang suara anjing yang bersahut-sahutan. Di awal kedatanganku,  aku mencoba menelusuri jalan kampung, mencoba kepo dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada. Namun, anjing-anjing ini seolah ingin menerkamku, pernah hampir benar-benar diterkam. Terpelosok kebawah jurang yang untungnya tak dalam karena menghindari kejaran anjing warga yang mungkin hidungnya masih baru mengenal bau kami. Tapi syukur , akhirnya anjing itu berlalu pergi karena aku dan temanku terpelosok kebawah, kalau tidak, huh.. entahlah.
Semua warga berada didalam hutan, mencari hasil alam yang dapat diubah menjadi bahan pangan. Ada juga anak-anak yang mencari kayu kering di hutan untuk dijadikan kayu bakar untuk tungku yang mereka buat di dalam rumah. Tungku ini mengeluarkan banyak sekali asap yang mengepul-ngepul di dalam rumah. Dan semua warga disini punya kebiasaan yang sama. Tungku yang dibuat ditengah-tengah rumah ini, masih baik jika tidak ada orang yang tinggal dirumah ketika ibu-ibu mulai memasak.
Namun, malah pernah saya jumpai ketika home visit,  bayi yang di kerebungi asap. Walaaah!!! Saya langsung panik. Ternyata warga kebanyakan tidak tahu efek kebiasaan membuat tungku didalam rumah dapat merusak sitem pernafasan karena asap yang dihasilkan dari pembakaran itu. Akhirnya terjawab sudah, mengapa semua anak di kampung ini “ingusan” atau bahasa lainnyanya “pilek”.Ini sempat menjadi tanya dalam hati, anak-anak ini mungkin banyak terganggu sistem pernafasannya. Perlahan, kami mencoba mengingatkan setiap keluarga yang kami kunjungi bahwa kebiasaan tungku yang dibuat ditengah-tengah rumah itu, dapat mengganggu kesehatan mereka. Syukur mereka menyadarinya karena contoh anak yang “ingusan”  ini real dan mereka pun ternyata mengeluhkan pula tentang anak yang sering “ingusan” di kampung ini.
Jika petang hari, kampung ini mulai ramai. Warga sudah kembali kerumah setelah seharian “mengolah hutan” yang biasa mereka sebut kebun. Terlihat ibu-ibu yang dengan manik keringat dan senyum diwajahnya mengangkat tumpukan kayu kering di atas kepalanya, anak-anak yang mengangkat air, serta bapak-bapak yang dengan parang, katanya “habis babat-babat kebun, suster”.
Disini sumber air susah dijangkau, jauh dari tengah kampung. Kami biasa mengambil air harus masuk kedalam hutan dan turun kebawah jurang yang bisa dibilang tak dangkal. Itu hanya untuk air minum dan untuk memasak nasi. Biasa kami dibantu oleh seorang pemuda yang sering “bantu-bantu”  di puskesmas, Felix namanya. Dengan beko, kami bantu mendorong masuk kedalam hutan. Kadang jika terlalu larut, kami hanya menunggu di pinggir hutan. Karena biasa, banyak babi liar di hutan yang jika menyerang bukan main.
Sudah beberapa kali selama penugasan mendapati pasien emergency yang diserang babi hutan, salah satunya seorang bapak tua yang berhasil melawan serangan babi hutan meski sudah babak belur. Awalnya bapak tua ini berniat memburu babi hutan untuk pangan. Alhasil tak dapat babi hutan, malah bapak tua ini mendapat luka serius disekujur tubuh karena babi balik serang dengan taringnya yang tajam sehingga daging terabik bercecer sana sini.
Sering juga pasien luka potong terkena parang saat berkebun di dalam hutan. Suatu ketika Tuan Dusun (Tuan Tanah) tepat dibagian kaki terdapat luka potong yang bisa dikatakan cukup dalam. Tenaga medis langsung mengambil tindakan untuk melakukan tindakan jahit. Sedikit mengalami kesulitan ketika akan menyatukan dua sisi daging untu dijahit, kulit kakinya terlalu keras, sudah beberapa kali mencoba tapi tetap saja beberapa kali pula jarum untuk menjahit nyaris bengkok. Akhirnya kita meminta bantuan petugas medis dari tentara satuan tugas perbatasan RI-PNG. Sudah beberapa lama akhirnya selesai. Ternyata, diamati lagi, perdarahan tak kunjung berhenti. Dari kasa yang dililitkan, tampak darah mulai menyucur kembali. Curiga kalau pembuluh darah arteri ikut terpotong. Tanpa berlama-lama, kita mulai pontang-panting mencari kendaraan untuk merujuk pasien ke Rumah sakit bergerak di distrik tetangga.
Jalanan yang susah di jangkau, jika hujan malah makin parah. Membuat kesulitan untuk akses keluar masuk kendaraan. Ditambah lagi tidak adanya sinyal jaringan telpon di kampung ini. Jika ada emergency yang harus dirujuk dengan menggunakan ambulance,  kami harus meminta bantuan kepada TNI Satgas Pamtas RI-PNG untuk voice jalur pemancar radio militer untuk pengiriman ambulance  dari RSB ke puskesmas Kombut. Beginilah bertugas di daerah hutan dengan segala keterbatasan yang ada. Baru-baru ini, puskesmas Kombut mendapat bantuan mobil ambulance dari Dinas Kabupaten Boven Digooel. Tapi sayang, malah kita lebih baik memilih tidak menggunakannya di medan yang rusak. Tak jarang ambulance  tertanam di kubangan lumpur yang dalam, bahkan harus berjaga-jaga jika melewati jembatan-jembatan kayu yang sudah melapuk. Sudah beberapa kali mobil rusak dan harus bermalam di hutan. Maka, kami memilih untuk merujuk dengan menggunakan motor.
Motor yang disediakan dari dinas setempat untuk puskesmas kombut terdiri dari 2 motor dan 1 dari BKKBN. Namun, satu motor (KLX) sudah terbakar di insiden kebakaran sebuah bengkel dan satu lagi (YT) nyaris sering rusak karena motornya yang sudah tua. Hanya tersisa motor yang dipakai untuk segala keperluan puskemas induk dan tiga puskesmas pembantu (pustu) di kampung-kampung lain wilayah kerja puskesmas kombut yang jaraknya cukup berjauhan. Kadang, jika tidak ada motor, kita memilih untuk berjalan kaki untuk melakukan pelayanan di kampung-kampung lainnya. Yang paling dekat ialah kampung mokbiran. Biasa kami berjalan dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIT. Dibawah teriknya matahari menelusuri jalanan hutan. Tak jarang kadang tak sengaja ular melintas didepan kami. Pemandangan yang sudah biasa. Tapi, tetap masih menakutkan.
Apalagi dibelakang barak puskesmas kami, adalah hutan. Pernah saat malam teman-teman tim sedang duduk masing-masing dengan laptop dan fokus kepada laporannya. Tiba-tiba seekor ular yang cukup besar jatuh dari langit-langit atap rumah dan langsung meninggikan kepalanya ditengah-tengah mereka. Saat itu aku sedang berada di dalam kamar dengan badan yang kurang sehat. Semua berlonjak lari ke arahku di dalam kamar dan aku terkejut seketika ketika mereka semua histeris dengan wajah yang pucat meneriakkan ular. Saya pun saat itu mendadak merasa jantungku berhenti.
Kembali lagi ke topik puskesmas keliling kami. Dengan perjalan yang panjang, kita hanya beristirahat sejenak untuk melanjutkan perjalanan ke kampuang Amuan dengan menumpang diatas truk proyek jalan. Wuaah... aku serasa sudah kehilangan feminisme-ku. Memanjat truk yang berisi semen dengan laju truk yang sangat kencang, membuat seluruh pakaian kami berwarna putih. Sudah bermandikan semen. Kami hanya menertawakan diri satu sama lain. Meski lelah.
Sesampai disimpang amuan, kurang lebih harus berjalan kaki lagi 20km. Tapi kami di lansir saat itu menggunakan motor puskesmas. Finally, kami sampai di kampung Amuan. Masyarakat mulai datang berbondong menyaksikan kedatangan kami. Mereka sangat senang. Besok kami akan memulai pelayaan posyandu, penyuluhan disekolah dan senam sehat sebelum melanjutkan perjalanan kami ke kampung berikutnya.
Melihat wajah-wajah bahagia mereka melihat kedatangan kami, dan merasakan pelukan mama-mama disini, seketika rasa lelah yang awalnya berkecamuk hilang seketika.


***Niat posting di 1 tahun awal penugasan, tapi krna ga ada sinyal. bisa post sekarang . haha

Senin, 27 November 2017

RINDU
oleh : Nesya Ardella Simamora

Rindu, bisakah engkau berlalu
Saat ini aku tak inginkanmu
Tak mampu aku menafsirkanmu
Terbata aku mengejamu
Kelu lidahku saat menegaskanmu
Sesak dadaku benar tak kuasa

Pergilah, aku hanya ingin menikmati kesendirianku
Jangan pernah kau ulang menghampiri isi kepalaku
Kau tak lebih hanya seuntai fatamorgana
Aku tak ingin mengenalmu !

Ribet nikah di Binjai ? BINJAI punya prosedur menikah yang berbeda ? Pertama di INDONESIA

oleh : Nesya A. Simamora         Judul diatas sebuah pertanyaan atau pernyataan dari kamu ga sih ? mungkin bakal penasaran kenapa aku ...